Aku berbicara pada diriku yang lain.
Tentang kamu,
Yang bertamu tanpa hati.
Diriku yang lain pun bertanya,
Mengapa aku pilih kamu yang tak berhati?
Sedang banyak yang menyuguhkan hati.
Mengapa aku pilih kamu yang jauh?
Sedang banyak yang dekat.
Mengapa aku pilih kamu yang belum tentu melihatku?
Sedang banyak yang memandang.
Aku sendiri tak tahu.
Entah karena aku yang cinta,
Atau karena aku yang buta.
Entahlah.
Cinta itu tak mengharapkan balasan; katanya.
Tapi terlalu munafik, aku.
Jika tak mengharapkan balasan.
Toh, nantinya jika aku yang berdarah.
Aku sendiri yang akan mengutuk hati kembali.
Aku tak peduli,
Jika diriku yang lain tertawa.
Siapa peduli?
Aku?
Kamu?
Jangan bercanda.
-AZ-
9 November 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar